GEN Z GEMILANG DALAM ISLAM



Oleh : Irohima

Generasi Z atau yang biasa disebut sebagai Gen Z adalah generasi yang memiliki potensi dan kekuatan besar dalam banyak hal, termasuk menjadi kekuatan ekonomi suatu bangsa. Namun apa jadinya jika potensi ini Gen Z kemudian dimentahkan oleh keadaan tersebab pertumbuhan mereka yang tak sejalan dengan perkembangan seluruh aspek kehidupan salah satunya ketersediaan lapangan pekerjaan. Yang terjadi kemudian, potensi besar akan banyak terabaikan dan pertambahan jumlah manusia tanpa pekerjaan di tengah maraknya pengangguran.

Seperti yang diungkap oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa hampir 10 juta penduduk Indonesia generasi Z yang berusia 15-24 tahun menganggur atau NEET ( not in employment, education, and training atau bisa disebut juga tanpa kegiatan ). Mirisnya, anak muda yang masuk dalam kategori NEET justru lebih banyak tinggal di perkotaan yang berjumlah 5,2 juta orang dari pada di pedesaan sebanyak 4,6 juta orang. 

Banyak faktor yang menyebabkan maraknya pengangguran di kalangan gen z, salah satunya menurut analisis Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah adalah turunnya lapangan pekerjaan di sektor formal dan kurang sinkronnya pendidikan dan permintaan tenaga kerja. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang rendah dan lambat  membuat banyak perusahaan tak berminat merekrut pekerja baru. Kemajuan teknologi yang sering menciptakan inovasi dalam efisiensi proses produksi juga membuat banyak perusahaan ramai-ramai mengurangi pegawainya.

Jumlah pengangguran yang didominasi oleh Gen Z adalah sebuah fakta yang memprihatinkan. Gen Z yang diharapkan membawa perubahan nyatanya tak punya banyak kesempatan dalam memperoleh pekerjaan. Ini menunjukkan bahwa negara telah gagal dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu faktor lain yang menyebabkan menumpuknya pengangguran adalah adanya kebijakan yang memudahkan investor asing untuk mengelola SDA serta membawa tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia.

Adanya ketidaksesuaian antara lapangan kerja yang tersedia dengan pendidikan yang dimiliki Gen Z juga mempengaruhi naiknya jumlah pengangguran. Disebut bahwa lulusan SMA/SMK, terutama SMK yang menyumbang angka pengangguran, sangat mengherankan jika melihat fakta tersebut karena lulusan SMK atau lulusan perguruan tinggi digadang-gadang telah melewati kurikulum terkait pendidikan yang menggabungkan antara teori dan praktik secara seimbang dan berorientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Ekspektasi memang sering tak sesuai kenyataan, pendidikan yang ditimba selama bertahun-tahun tetap saja tak bisa menghasilkan keahlian dan memenuhi tuntutan pasar kerja yang selalu berkembang. Persaingan keras dalam memperebutkan pekerjaan juga tak dapat terelakkan, ditambah dengan  tenaga kerja asing yang berdatangan.

Pengelolaan SDA yang sering diserahkan kepada pihak swasta/asing merupakan sebuah kelaziman dalam sistem kapitalisme. Sistem ini cenderung menghilangkan peran negara sebagai pihak yang harusnya mengelola sendiri SDA negeri. Pengelolaan SDA yang diserahkan ke pihak asing maupun swasta sangat merugikan dan membahayakan karena bisa merusak kedaulatan, berpotensi penjajahan dan menyebabkan kemiskinan. Seperti yang kita ketahui pihak asing atau swasta dalam kapitalisme adalah para pemilik modal besar baik itu individu maupun sekelompok orang yang memiliki wewenang atau kekuasaan untuk mengelola SDA yang hasil keuntungannya akan terkonsentrasi hanya pada mereka. Sistem kapitalisme yang memiliki prinsip kebebasan dalam banyak hal membuat para kapitalis juga memiliki kebebasan dalam mengintervensi segala kebijakan terkait aturan dan undang-undang. Tidak mengherankan jika mereka menetapkan standar tinggi dalam kualifikasi pegawai, abai terhadap hak karyawan, bahkan berani membawa tenaga kerja dari luar negeri dan mematikan peluang pekerja lokal. Kapitalisme memiliki karakter serakah, yang melakukan segala cara untuk mendapatkan keuntungan dan tak akan pernah peduli dengan keadaan rakyat termasuk para pencari kerja. Sementara itu peran negara sebagai  penanggung jawab urusan rakyat dimentahkan dan dimandulkan oleh kapitalisme. Negara dalam kapitalisme juga kerap abai akan urusan rakyat, setiap muncul persoalan terkait kepentingan rakyat, solusi yang ditawarkan pun setengah hati dan rentan memunculkan persoalan baru. Kapitalisme dengan segala kebijakan nya terbukti tak mampu mengatasi persoalan kehidupan, terbukti dengan adanya masalah pengangguran yang semakin bertambah tiap tahunnya.

Generasi Z adalah generasi muda yang memiliki potensi emas dan akan menjadi pengukir hebat sebuah peradaban jika mereka dikawal dengan Islam. Islam adalah agama yang sempurna, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk generasi muda, lapangan pekerjaan dan pengelolaan sumber daya alam. Dalam Islam, pemuda merupakan generasi yang akan menjadi tongkat estafet perjuangan, maka dari itu negara dalam Islam akan mempersiapkan pemuda menjadi generasi unggul, tangguh dan membanggakan, bukan generasi yang menganggur dan memprihatinkan.

Islam akan menerapkan berbagai kebijakan terkait upaya dalam menciptakan generasi emas , seperti : kebijakan pendidikan dengan kurikulum yang mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dalam hal sains dan teknologi hingga bisa mengelola SDA atau kekayaan negara lainnya, negara dalam Islam juga akan menjamin tersedianya pendidikan berkualitas secara murah atau gratis hingga seluruh rakyat dapat menikmati fasilitas pendidikan. Departemen Pendidikan dalam Islam pun akan banyak menyelenggarakan pendidikan tingkat universitas agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan setingi-tingginya. Dengan sistem pendidikan Islam, negara akan mampu mencetak generasi yang tak hanya berjiwa pemimpin namun juga generasi yang memiliki intelektual tinggi.

Pengelolaan sumber daya alam secara mandiri dalam negara Islam, akan serta merta membuat industri-industri yang terkait dengan harta kekayaan milik umum akan tumbuh subur. Dengan berkembangnya industri maka lahan pekerjaan pun akan tercipta dan kebutuhan masyarakat terutama gen z akan pekerjaan akan terpenuhi.

Para pemuda, terutama generasi Z adalah tulang punggung peradaban bangsa, mereka memiliki peran membanggakan dan akan menjadi intan berlian dalam sistem Islam, sebaliknya dalam kapitalisme mereka kerap dimandulkan dan dijadikan pengangguran. Karena itu, wahai para pemuda, tinggalkanlah sistem kapitalisme yang menyengsarakan dan kembalilah pada sistem Islam yang menjanjikan kebahagiaan dan kesejahteraan.

Wallahualam bisshawab

Sumber : KOMPAS.com, 24/05/2024 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel