Pelajar Hebat Taat Syariat

 


‎Oleh: Ning Alfiatus Sa'diyah, S.Pd. (Pengasuh TPQ Darul Arqom dan Madin Nurul Mas'ud)

‎Anak STM yang ikut turun ke jalan bersama mahasiswa dalam aksi beberapa Minggu lalu sempat viral di dunia maya. Mereka sempat mengundang decak kagum netizen. Lantas, seperti apakah sebenarnya gambaran  remaja hebat yang menjadi dambaan umat?

Mereka adalah remaja yang punya kelebihan dibanding yang lain dan konsisten berpegang teguh pada beberapa prinsip berikut.

‎Pertama, mental berkontribusi. Pelajar hebat punya prinsip yang mendorongnya unjuk gigi bukan semata karena piala atau penghargaan tingkat dunia, tetapi untuk berbagai manfaat pada masyarakat. Bersikap kritis bukan untuk menuai sanjung puji, melainkan tanggung jawab sebagai anak negeri. Sikap mental ini penting dimiliki oleh setiap pelajar. Biar mereka belajar tidak sekadar mengejar nilai akademis, namun juga terpacu untuk mengasah keterampilan sehingga menghasilkan karya yang berguna untuk membantu manusia dan berani bersuara ketika kezaliman merajalela.

‎Kedua, terus belajar. Pelajar hebat tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang sudah diperolehnya. Belajar terus dan terus belajar. Bukan tanpa istirahat, tetapi lebih banyak mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat. Belajar juga bukan berarti hanya duduk di kelas, mendengarkan guru menerangkan pelajaran, namun juga belajar secara mandiri dengan membaca buku di perpustakaan atau di rumah.

‎Ketiga, sabar menjalankan proses. Untuk mendapatkan hasil maksimal, kita dituntut untuk berani berkorban waktu, pikiran, tenaga, harta, atau kepentingan pribadi. Tidak semua pelajar sanggup menjalani proses itu dengan sabar. Makanya, hanya mereka yang konsisten dan serius bakal sampai di garis finis dengan segudang prestasi yang membanggakan.

‎Keempat, berdakwah. Kewajiban berdakwah tidak pandang usia atau status pendidikan. Selama dia muslim dan sudah balig, wajib saling mengingatkan satu sama lain. Tidak terkecuali pelajar. Meski statusnya masih anak didik dengan usia yang rata-rata masih muda, tugasnya bukan hanya belajar, tetapi juga mengenal Islam lebih dalam sebagai bagian dari menuntut ilmu dan menyampaikan ke orang lain sesuai kemampuannya.

‎Orang hebat kata Rasulullah saw bukan yang pandai bergulat atau jago berkelahi. Bukan yang kegirangan tanpa rasa takut ketika ditembak saat aksi. Bukan juga yang berani maju saat ditembakkan gas air mata terus diambil dan dilempar balik ke penembaknya. Bukan seperti itu.

‎Dalam Islam, orang hebat itu yang taat syariat. Mereka yang takut hanya kepada Allah swt sehingga berusaha sekuat tenaga untuk selalu istikamah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya walaupun lingkungan sekitarnya jauh dari nilai-nilai Islam.

‎Karena itu, kita bisa mengenali karakter pelajar hebat di era digital saat ini dari perilakunya. Dalam bergaul, senantiasa menjaga jarak dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Dalam belajar, selalu menjalani prosesnya dengan sabar dan ikhtiar. Tidak pakai jalan pintas untuk dapatkan hasil yang memuaskan. Nyontek saat ulangan, selalu dihindari. Dan belajar Islam menjadi bagian dari keseharian

Dalam menghadapi masalah, aturan Islam selalu jadi pegangannya. Masalah apa pun yang dihadapinya, dia akan mencari tahu jawabannya dalam Islam. Tidak berpaling pada gaya hidup sekuler atau ide sesat liberal yang bisa menyengsarakan hidupnya.

‎Dalam berbusana, menutup aurat selalu jadi keutamaannya. Tidak peduli dengan trend fesyen, yang penting  sesuai aturan Islam. Yang dikejar rida Allah, bukan sanjung puji manusia atau banjir like di sosial media.

‎Dalam menyampaikan pendapat, meski harus turun ke jalan bukan semata ikut-ikutan, yetapi didasari oleh keimanan. Sebagai bagian dari aktivitas dakwah menyampaikan kebenaran dan mencegah kemungkaran. 

‎Untuk menjadi pelajar hebat yang taat syariat, kuncinya hanya satu. Rutin ikut pengajian untuk mengenal Islam lebih dalam, seperti para ulama yang terpelihara rasa takutnya pada Allah Swt. sehingga istikamah dalam menjalankan syariat dan aktif berdakwah. Inilah yang seharusnya diwujudkan pada generasi Islam saat ini.

‎Wallahu a'lam Bishawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel