MENJADI IBU MODE ON

 


Oleh: Inge Oktavia Nordiani

Kehidupan yang dilewati hari ini tidaklah menjamin kehidupan yang aman. Mengingat banyak ulah dari tangan-tangan manusia yang membuat kerusakan di muka bumi ini. Sebagai manusia yang mengetahui jalan pulang atau tempat kembali maka hidup ini ibarat hidupnya seekor ikan yang hidup di darat mengajari manusia untuk keluar dari fitrahnya. Tidak heran ini terjadi ketika landasan kehidupan merujuk pada sekuler kapitalistik.

Dua kasus yang terjadi baru-baru ini dengan modus senada yaitu demi iming-iming uang, menjerumuskan seorang ibu muda untuk melakukan tindakan yang tak sepantasnya kepada anaknya. Kasus ini terjadi pada ibu R (22 tahun) di Tangerang Selatan yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya R (5 tahun). Kasus kedua terjadi di Bogor Jawa Barat seorang ibu berinisial AK (26 tahun) ditangkap atas dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya (CNN Indonesia, 8 Juni 2024)

Anak adalah amanah dari Allah yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Namun dorongan materi tersebab masalah ekonomi lebih menggebu sehingga menutup mata ibu muda ini dengan tega  melakukan pelecehan seksual terhadap anaknya sendiri. Padahal dampak yang dihasilkan adalah keburukan yang membelenggu. Seorang psikolog mengatakan bahayanya terpapar seks di usia dini. Anak yang dipaksa untuk melakukan seks usia dini bisa berujung pada terjadinya trauma berkepanjangan. Selain itu anak juga bisa menjadi sosok yang rendah diri atau merasa tidak berharga karena sulit mengungkapkan hal yang dirasakan akibat tertekan oleh paksaan. Anak juga menjadi tidak gampang percaya dengan orang lain terutama sosok lawan jenisnya. Selain itu bisa muncul perasaan bersalah atau malu karena pernah mengalami kondisi berhubungan seksual yang dipaksakan.

Hal ini menunjukkan betapa lemahnya negara dalam mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Begitu pula gagalnya negara di dalam mencetak pendidikan yang berkualitas. Kasus di atas menunjukkan Fitrah seorang ibu telah tergeser. Menjadikan fatal dan mendesak untuk menjadi perhatian besar negara mengingat posisi ibu adalah vital. Seorang ibu/wanita menjadi sasaran empuk oleh kaum Yahudi untuk dirusak. Pasalnya dari rahim dan pola pendidikan seorang ibu lah akan lahir generasi yang kuat dan tangguh. Apabila kualitas ibunya baik maka akan baik pula generasinya.

Seorang ibu harus dijaga kewarasannya. Posisinya harus selalu berada pada mode 'On'. Sebab gelisahnya seorang ibu akan berdampak pada anak-anaknya. Cukuplah empat profil terbaik wanita yang disampaikan di dalam Alquran untuk menjadi rujukan di dalam kehidupannya.  Nabi Saw pernah bersabda: "Wanita yang utama dan yang pertama akan masuk surga ialah Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imron dan Asyiah binti Muzaahim istri Fir'aun.

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari empat sosok wanita Mulia ini. 

Oleh karena itu tidak ada jalan lain kecuali kembali kepada Islam. Islam adalah petunjuk hidup bagi individu, masyarakat dan juga Negara. Berpedoman pada aturan sang Maha Pencipta tidak akan menyisakan suatu kealpaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel