Gagal Ginjal Imbas Rakusnya Industri Kapitalis
Oleh : Indriani, S.Pd
Ngalik, Sleman, DIY
Dokter Spesialis Anak di RSCM, Eka Laksmi Hidayati menyampaikan bahwa pola hidup tidak sehat akan mendominasi faktor penyebab gagal ginjal. Dengan salah satu pemicunya yakni kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula. Menurutnya, penyebab dari gagal ginjal bisa terjadi karena lifestyle yang akan menjadikan anak obesitas, sehingga beresiko sekali terjadi penurunan fungsi ginjal.” (cnnindonesia.com, 27/07/2024).
Meski dari data belum terdapat laporan lonjakan angka pengidap gagal ginjal pada anak-anak, namun gagal ginjal merupakan satu imbas dari rakusnya roda kapitalisme. Belum lagi, para pekerja industri minuman dengan gaji yang minim, rawan PHK, produk yang dihasilkannya pun merusak kesehatan generasi hari ini. Pasti ada yang mengamini sehingga berbagai industri minuman kemasan ini terus berjalan dan beroperasi, selama masih mampu memberikan income bagi negara lewat pajak rutinnya. Di sisi lain, menjamurnya UMKM untuk mendongkrak perekonomian dan pariwisata diiringi dengan minimnya lapangan pekerjaan. Dirasa mudah tanpa menggunakan keahlian yang rumit dan ijazah formal, cukup menjajakan es teh, minuman boba, dan semacamnya yang cukup viral belakangan ini. Pangsa pasar pun yang dibidik adalah para generasi dengan harga pelajar.
Melihat satu kasus tadi menyorot bahwa negara telah gagal menyediakan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Spesifiknya halal dan thoyib mengingat penduduk negeri mayoritas muslim. Negara justru memberikan ruang untuk industrialisasi namun mengesampingkan efek dari para subjek konsumen. Mau jadi apa generasi hari ini, jika fisiknya saja sudah lemah?
Makanan halal thoyiban merupakan pokok permasalahan yang sangat fundanmental untuk dibahas, direncanakan, hingga industri pabrikpun harus menggunakan kacamata syariat sehingga akan terjadi support sistem untuk menyiapkan para generasi yang unggul dengan mengkonsumsi makanan sehat. Industri dalam Khilafah Islam tentunya jumlah dan urgensi keberadaannya diatur oleh negara, tidak lose kontrol. Industri akan mendampingi dalam visi jihad fii sabilillah, sehingga industri makananpun akan diseleksi benar kandungannya, hingga tidak memberikan imbas yang memperburuk keadaan generasi.
Khilafah Islam dalam bab Industri memiliki fungsi yang vital dalam mendukung dan menyokong keberadaan negara, bukan orientasi materi. Namun, khilafah justru akan memberikan ruang industri manakala industri tersebut memperhatikan koridor hukum Islam dan menambah layanan masyarakat untuk bisa mengkonsumsi makanan sehat. Melihat fenomena ini ibarat mempertaruhkan nyawa yang bisa jadi akan terjadi lonjakan yang meledak. Maka, sebelum itu pastikan kembali sistem yang benar yakni Khilafah Islam yang akan merombak secara totalitas industri dengan visi jihad fii sabilillah.
Wallahu a'lam bi showab