Eksploitasi Tenaga Terdidik Melalui Lembaga Pendidikan Untuk Kepentingan Maksimal Dunia Usaha Dunia Industri

 



Oleh: Aurora Ridha (Aktivis Muslimah Kalsel)

Pendidikan adalah salah satu hal yang paling penting dalam suatu negeri. Karena sejatinya pendidikan merupakan wadah dimana di dalamnya bisa membuat para anak-anak memiliki kemampuan yang kompeten sesuai bidangnya masing-masing. Di samping itu pendidikan merupakan sebuah kewajiban bagi seorang pemerintah yang harus dipenuhi untuk rakyatnya.

Namun di tengah sistem saat ini arah pendidikan yang awalnya untuk menuntut ilmu bagi para peserta didik maupun mahasiswa justru bergeser yakni tenaga terdidik saat ini lebih disiapkan untuk terjun ke dunia kerja setelah menempuh pendidikan.

Sebagaimana yang diberitahukan bahwa dalam tiga bulan terakhir ini kasus trafficking dan eksploitasi yang menyasar anak di bawah umur menunjukkan kompleksitas  kasus yang sangat memperihatinkan. Hal ini terlihat dari modus baru kejahatan mulai dari trafficking dan ekspliotasi seksual, banyak anak yang masuk dalam jeratan prostitusi serta anak dieksploitasi untuk kepentingan ekonomi, dimana mereka dilibatkan dalam pekerjaan buruk hingga program sekolah magang palsu keluar negeri. (kpai.go.id, 28 Oktober 2024)

Begitupun dengan universitas-universitas di Indonesia terdapat 1047 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia diduga menjadi korban eksploitasi kerja yang berkedok magang di Jerman pada Oktober hingga Desember 2023. (kompas.com, 29 Oktober 24)

Program magang atau PKL baik pada pendidikan menengah, SMK, ataupun pendidikan tinggi sejatinya untuk menambah keterampilan siswa/mahasiswa dengan cara magang disebuah perusahaan. Adanya dari program magang ini merupakan konsekuensi dari adanya sekolah vokasi tingkat menengah, SMK, ataupun pendidikan tinggi yang merupakan realisasi link dan match dunia pendidikan dengan dunia industri.

Adapun pemaksimalan nilai industri yang berkedok magang ini semuanya terjadi tidak lepas dari sistem yang saat ini kita emban yakni system sekuler kapitalisme. Dimana dalam system kapitalisme ini, program magang rawan menjadi sarana eksploitasi pelajar atau mahasiswa oleh sebuah perusahaan hanya untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya di dalamnya.

 Adapun berbagai bentuk eksploitasi yang sangat mungkin terjadi diantaranya adalah beban kerja yang tinggi, jam kerja yang overtime, tanpa gaji karena statusnya masih magang dan tidak ada kontrak kerja, tanpa jaminan kesehatan dan keselamatan.

Sistem ekonomi kapitalisme saat ini yang hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tengah menjadikan system pendidikan saat ini berjalan hanya untuk memenuhi kebutuhan para swasta atau para pemilik modal. Dalam sistem kapitalisme saat ini juga mengakibatkan hubungan antara perusahaan dan sekolah atau pendidikan hanya sebagai hubungan yang saling menguntungkan namun pada faktanya merugikan para peserta didik atau mahasiswa.

Praktek magang atau PKL yang merugikan para peserta didik atau mahasiswa saat ini sejatinya menimbulkan keresahan banyak pihak, bagaimana tidak anak-anak atau para pemuda yang diharapkan sebagai penerus peradaban justru saat ini dimanfaatkan para pemilik modal hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka semata dalam meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Adapun solusi yang ditawarkan oleh sistem saat ini justru searah mendukung para pemilik modal, dengan demikian bukan solusi yang ditawaran melainkan menambahkan masalah yang baru.

Hal demikian sangat jauh berbeda di dalam Islam. Di dalam Islam, pendidikan adalah hal sangat penting dan merupakan hak bagi setiap masyarakat di dalamnya sehingga seorang penguasa di dalam Islam diwajibkan untuk menyediakan pendidikan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Pendidikan di dalam Islam itu gratis sehingga setiap orang dapat merasakan dan menempuh pendidikan dengan mudah karena tidak perlu memikirkan lagi terkait biaya pendidikan.

Di dalam Islam, tujuan dari pada sebuah pendidikan adalah untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang bersikap Islami tentunya, unggul, agen perubahan, trampil dan berjiwa pemimpin sehingga dapat membangun sebuah peradaban yang mulia dalam negeri tersebut.

 Sejatinya Islam menjadikan pendidikan sebagai wadah untuk melahirkan ahli ilmu di dalamnya yang dengan demikian dapat menyelesaikan permsalahan-permasalahan umat. Jika pun pada akhirnya di dalam Islam psesrta didik atau mahasiswa harus melakukan kegiatan seperti magang atau PKL seperti pada dunia pendidikan saat ini tidak akam terjadi penyalahgunaan atau eksploitasi terhadap peserta didik atau mahasiswa seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme saat ini.

Namun pendidikan berbasis Islam ini hanya akan kita temui di dalam Negara Islam yang menerapkan semua hukum syariat Islam dalam bingkai khilafah.

Wallahua’lam bishawab.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel