LINGKARAN SETAN SISTEM PERGAULAN ALA KAPITALISME

 


Oleh:  Inge Oktavia Nordiani


Tak pelak lagi sistem pergaulan hari ini beraroma kebebasan ala barat. Menjunjung tinggi nilai luhur ibu Pertiwi dalam mencerdaskan suatu bangsa tampaknya butuh dikaji ulang. Seharusnya tingginya intelektual seseorang tinggi pula aspek emosional dan aspek spiritualnya. Sedih nian hari ini bila yang terjadi banyak generasi yang pandai secara akademik namun minus secara akhlak. Beberapa hari ini berita seorang anak di bawah umur menjadi LC dan hamil diluar nikah. Ada pula beberapa kejadian tampak kawula muda memadu kasih di tempat umum. Sementara disisi lain predator-predator seksual semakin merajalela. Menghantui gerak-gerik anak-anak yang lemah. 

Ada yg hilang dari ketauladanan lingkungan sehingga mempengaruhi tumbuh kembang dan pola pikir generasi. Hati-hati bisa-bisa azab Allah menanti. Sesungguhnya apa yang tengah terjadi hari ini adalah sebuah lingkaran setan sistem pengaturan interaksi antara laki-laki dan perempuan yang cacat dari nilai-nilai luhur. Alih-alih menjadikan manusia semakin beradap, yang terjadi justru manusia menjadi buas melebihi binatang. Variasi-variasi dalam hubungan terlarang justru terjadi tanpa kondisi yang disesali. Dalam Qur'an Surat Al-A'raf: 179 Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ ۝١٧٩

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah) serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak bahkan lebih sesat lagi mereka itulah orang-orang yang lengah.

Sumber penyebab dari semua ini adalah kombinasi antara faktor internal dan eksternal. Pertama, penggunaan gadget yang tidak bijak atau terlalu mudah mengakses pornografi. Indonesia berada pada peringkat 4 di dunia dan peringkat kedua di Asean di dalam mengakses pornografi. Belum lagi platform-platform bebas yang ada di media sosial yang membuat rasa penasaran. Kedua, Normalisasi seks bebas. Gaya pacaran anak muda semakin hari semakin memprihatinkan bahkan menjadi sebuah kebanggaan ketika menunjukkan keromantisan. Ketiga, Umbaran aurat semakin merajalela. Sampai hari ini perempuan masih murah untuk dijadikan objek yang menghasilkan uang. Keempat, Lemahnya iman dan gersangnya atmosfer ketaatan. Keimanan individu kurang terbentuk secara kokoh sementara lingkungan menjadi tidak aman bagi generasi. Hingga menyisakan krisis kepercayaan. Kelima, Gaya Hidup. Gaya hidup hedonisme banyak menjangkiti generasi. Keenam, minimnya ilmu orangtua dan anak. Kondisi kemiskinan struktural yang membuat orangtua hanya hadir secara fisik dan pemenuhan materi semata. Ketujuh, Lemahnya sistem hukum di Indonesia. Ketika hukum tidak benar-benar adil maka hanya akan mengakibatkan bertambah ruwetnya permasalahan. Dari semua faktor penyebab di atas, biang kerusakannya adalah sistem sekuler-kapitalisme yang diterapkan di negeri ini. Sistem yang menihilkan peran agama dalam kehidupan. Walhasil hukum buatan manusia menjadi tolak ukur nomer Wahid.

Hukum buatan manusia akan kembali kepada fitrahnya yaitu lemah. Kelemahan ini yang tidak mampu menjangkau hakikat dari sebuah permasalahan. Oleh karena itu sejatinya kita harus kembali pada hukum sang pencipta yaitu yang termaktub dalam Al-Qur'anul Karim. Di dalamnya berisi aturan paripurna yang nihil kerusakan apabila manusia mau mengindahkannya. Oleh karena itu butuh sebuah perjuangan untuk mewujudkannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel