Besti Pelajar dari Bupati
Oleh : Sofi Kamelia
Program Beasiswa Ti Bupati (BESTI).telah di hadirkan pemkad.pemerintah kab bandung,inovasi Beasiswa tersebut diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu dan ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Melalui tangan dinginnya program tersebut menjadi program prioritas utama Pemkab Bandung.danyang telah menggagas program tersebut tidak lain adalah Dadang Supriyatna (Bupati Bandung).
Setelah menjadi orang nomer satu di Kabupaten Bandung, maka lahirlah program BESTI pada tahun 2022. Dengan sasaran utamanya adalah anak yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi.adanya Peningkatan rata-rata lama sekolah yang tadinya 8,8 tahun, saat ini sudah mencapai 9,12 tahun,ini menjadi bukti bahwa program BESTI sangat berdampak ke dunia pendidikan,menurutnya. detikJabar, Kamis (11/7/2024)
Seharusnya ,jika memang bupati ingin meningkatkan taraf pendidikan, maka jangan hanya menyasar anak berprestasi saja,Tapi seluruh generasi, karena mereka juga berhak mendapat pendidikan yang layak hingga perguruan tinggi. Dan bukan beasiswa, tapi pendidikan murah bahkan gratis dalam semua level dengan kualitas yang handal. Jika masih pilih pilih, maka Indonesia emas 2045 hanya sebatas mimpi dan angan -angan kosong.
pemahaman tersebut adalah pemahaman yang salah kaprah tentang beasiswa dan keinginan untuk meningkatkan taraf pendidikan. Dalam konsep kapitalis, meskipun diurus oleh negara tapi pendidikan tetap menjadi lahan bisnis. Pertimbangan laba dan rugi tetap no.1. Jika demikian halnya, bagaimana bisa masyarakat berharap dapat mengenyam pendidikan dengan baik dan berkualitas. Bagaimana pula berharap output pendidikan menghasilkan generasi cemerlang yang siap membangun peradaban, sedangkan support system dari negara minim mereka dapatkan?
Dalam sistem kapitalisme kemurahan penguasa selalu disertai syarat dan ketentuan. Rugi laba selalu menjadi pertimbangan,karena keberadaan mereka bukan untuk mengurus rakyat, melainkan hanya sebagai regulator dan pedagang. Dan hal ini sangat lumrah dalam negara yang menerapkan sistem sekuler kapitalistik neoliberal. Tidak heran jika kapitalisasi jasa layanan publik salah satunya pendidikan demikian kental. Diperparah lagi dengan arus liberalisasi yang menyasar pendidikan dasar hingga tinggi.
Akibatnya komersialisasi makin tidak terbendung lagi.
Hal ini di buktikan dengan adanya penawaran jasa pendidikan dengan berbagai fasilitas berdaya jual tinggi Hingga muncul standarisasi sekolah dan perguruan tinggi yang ekuivalen dengan prestise dan tujuan kompetisi,oleh masing masing institusi.
Bukan hanya biaya pendidikan yang makin mahal. Pendidikan dalam sistem ini faktanya juga kian jauh dari kedudukannya yang mulia sebagai pilar peradaban dan wasilah membentuk kepribadian, yakni visinya hanya melulu berorientasi memenuhi kebutuhan pekerja industri.
Akhirnya pendidikan hanya jadi alat investasi sekaligus alat produksi untuk memutar industri dan kapital. Penerapan konsep link and match, konsep triple dan penta helix, world class university, dan maraknya pendidikan vokasi adalah bukti orientasi pendidikan yang mengarah pada industrialisasi.
Islam, mewujudkan terbentuknya manusia dan umat yang berkualitas secara paripurna sesuai dengan misi penciptaan,melalui ikhtiar pendidikan kesehatan dan keamanan. Islam juga menetapkan bahwa layanan publik tersebut merupakan hak seluruh rakyat yang wajib dipenuhi negara sebaik-baiknya, sebagaimana hak dasar seperti pangan, sandang, dan papan.
Fungsi negara atau penguasa adalah mengurus dan menjaga rakyatnya. Telah jelas tertuang dalam sebuah hadis.
“Setiap kalian adalah pemimpin (pengurus) dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban.maka seorang imam adalah pemimpin dan akan di mintai pertanggung jawaban(HR.bukhori)
Para penguasa akan amanah terhadap kepemimpinannya dan senantiasa takut jika abai dalam memenuhi hak-hak rakyatnya. Mereka paham bahwa kepemimpinannya kelak akan diminta pertanggung jawaban. Support negara Islam dalam sistemnya pendidikan begitu maksimal. Termasuk dalam mewujudkan layanan
Pendidikan gratis dan berkelas bagi seluruh rakyatnya. Terbukti sepanjang belasan abad, pendidikan Islam bisa benar-benar menjadi salah satu pilar peradaban cemerlang.
Wallahu'alam bish-shawwab