Prostitusi Online, Bisnis Jahiliyah Modern

 


Penulis : Indriani, Ngalik, Sleman, DIY

Sindikat prostitusi online yang menyediakan layanan pesanan PSK dan menjual video pornografi melalui aplikasi X dan Telegram terbongkar oleh Bareskrim Polri. Praktik eksploitasi seksual anak secara online tersebut terorganisir. Mulai dari admin medsos, marketing, penyedia rekening, dan tentunya ada mucikari. Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan terdapat lebih dari 130.000 transaksi praktik prostitusi dan pornografi anak (kompas.com, 26/07/2024).


Sekulerisme telah mengakar dalam benak warga negara menjadikan tolok ukur dari perbuatan berorientasi pada cuan. Saat ini, tubuh yang seharusnya dilindungi, dirawat, dan dijaga karena merupakan titipan sekaligus fasilitas dari Sang Pencipta dijajakan dengan nominal tak seberapa demi teraupnya rupiah. Resiko penyakit, rusaknya mental belum dijadikan parameter oleh pihak yang terlibat prostitusi online. Misi utama mereka tentunya meraup rupiah dengan pekerjaan yang tidak rumit dan bisa dijadikan sebagai pemasukan andalan.


Miris, melihat fenomena jahiliyah modern dengan kasus prostitusi online ini. Hal semacam ini tentunya sudah bukan menjadi berita baru, namun ibarat lagu lama yang terus dirilis. Sejarah Indonesia sebagai negara bekas jajahan feodal yang telah mengadopsi undang-undang dan gaya hidup yang patut dipersalahkan. Gaya hidup bebas inilah dari kalangan para feodal yang masuk dan menjajah ke negeri ini. Mengenalkan gaya hidup bebas tanpa ada istilah pernikahan. Istilah jaman kolonial pekerja seks komersil (PSK) mendapat julukan  ‘gundik’, sedangkan yang diperistri disematkan julukan ‘nyonya menir’. Pandangan hidup kebarat-baratan inilah yang masih diadopsi oleh masyarakat di negeri yang mayoritas muslim ini. Untuk menggeser individu-individu yang tercekoki dengan ide Barat ini pun tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan.


Dari menganalisa fakta, menelaah sejarah hingga hari ini, bisa ditarik benang merah bahwa sistem negaralah yang harus diubah secara total. Hanya sistem Islam yang akan mensalihkan jiwa individu yang bernaung di negara ini. Orientasi individu bukanlah pada area pemuas nafsu dan peraup rupiah hingga habis masa waktu di dunia, namun Islam akan mendorong setiap individu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, dalam memenuhi hajat/ kebutuhan seperti dengan bekerja dengan cara yang halal. Islamlah yang akan memberikan problem solver dalam masalah ini. Daulah islamiyah dengan penerapan sistem Islam secara totalitas akan mendorong individunya bervisi surga, bukan sekadar pengejar recehan rupiah.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel