Ekonomi Kapitalis Vs Ekonomi Syariah

 



H.B.Abdillah

Aktifis Muslimah, Pegiat Literasi, DIY


Sistem ekonomi merupakan seluruh tata cara dan sebagai perangkat aturan yang digunakan untuk mengelola faktor ekonomi, mengatur dalam mengkoordinasikan perilaku masyarakat, mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya melalui unit-unit dan lembaga-lembaga ekonomi, dalam berkegiatan ekonomi. Yang mencakup produsen, konsumen, bank, pemerintah, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi, baik dalam hal produksi, distribusi, konsumsi, maupun investasi yang secara terintegrasi. Membentuk satu kesatuan utuh dinamis dan teratur, sehingga mampu menghindari kekacauan di bidang ekonomi.


Dalam suatu negara dibutuhkan adanya sistem ekonomi, karena berfungsi sebagai pendorong sistem produksi. Juga berfungsi untuk menciptakan suatu mekanisme agar proses distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.  Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terjaga dengan baik juga. 


Di setiap negara memiliki bentuk perekonomiannya masing-masing. Penerapan sistem ekonomi yang digunakan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, letak geografis, dan kondisi fisik. Sementara, faktor eksternalnya dapat berupa ideologi, keamanan global, politik dunia, kondisi struktur perekonomian dunia dan perkembangan teknologi.


Salah satunya sistem ekonomi kapitalisme yang mayoritas dianut negara di dunia semenjak runtuhnya feodalisme, khususnya barat dan sudah dipraktikkan di Eropa Barat selama abad pertengahan. Perkembangan sistem kapitalisme dipelopori oleh revolusi industri di Inggris sejak abad ke-16, ke-17, dan ke-18. Di mana sistem ekonomi ini memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk mengatur ekonomi mereka masing-masing sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan butuhkah (gramedia.com)


Meskipun sistem ekonomi kapitalisme ini merupakan salah satu sistem ekonomi yang paling populer. Namun sistem ini merupakan salah satu sistem ekonomi yang kontroversial. Yang lahir dari hasil pemikiran ekonomi klasik. Di mana hak milik privat atas semua alat produksi dan juga distribusi, menjadi ciri utama sistem ekonomi kapitalis. Hal tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.


Sekarang ini, jurang-jurang sosial yang ada di masyarakat begitu tampak jelas, karena sistem ekonomi kapitalis semakin melebarkan sayapnya. Sebab itulah, sistem ekonomi kapitalis ditentang oleh banyak orang di dunia ini. Karena mengutamakan kepentingan individu,  melalui sistem kompetisi dan persaingan yang cenderung tidak sehat. Serta mengesampingkan rasa bagi umat manusia sehingga menimbulkan kemiskinan yang merajalela, krisis ekonomi, badai PHK, daya beli masyarakat menurun, krisis keuangan global, dsb.


Menurut Direktur ISEFID (Islamic Economic Forum for Indonesian Development) Prof Dr Asad Zaman pakar ekonomi asal Pakistan. Sistem ekonomi kapitalisme yang dibangun oleh Barat saat ini, telah gagal menciptakan keadilan, kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dunia. Buktinya terjadi kesenjangan ekonomi dunia di antara sejumlah negara. Meski kecanggihan teknologi telah berkembang pesat. Maka perlu sistem alternatif yang mengedepankan mekanisme berbagi (detikfinance.com).


Dari fakta-fakta di atas sejumlah pakar ekonomi dunia sekarang sudah mengakui, kalau sistem ekonomi kapitalis ternyata tidak mempunyai arah yang jelas. Berbeda dengan sistem ekonomi syariah  Islam. Di mana sistem ekonomi tercipta sesuai dengan ajaran Islam. Serta berlandaskan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam yang adil, seimbang dan menitikberatkan pada kemaslahatan umat manusia, mengedepankan moral, etika dalam pelaksanaannya dan mewujudkan keseimbangan distribusi pendapatan.


Distribusi kekayaan dalam Islam bisa dilakukan melalui mekanisme ekonomi berupa jual-beli. Maupun non-ekonomi berupa zakat, infak, sedekah, wakaf, warisan, hadiah, dan hibah. Jika sistem ekonomi syariah Islam ini diterapkan, jelas diyakini mampu menjawab permasalahan besar di dunia seperti sekarang ini.


 Wallahu a’lam bish shawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel