Harga Kebutuhan Pokok Terus Naik, Pekerjaan Semakin Sulit

 


Oleh : Adibatus Sholihah

(Aktivis Muslimah Kalsel)

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber alam yang melimpah,semua bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya sudah tersedia. Akan tetapi walaupun Indonesia kaya akan sumber alam, nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup dikarenakan harga bahan pokok banyak yang mengalami kenaikan harga.

Badan Pangan Nasional ( Bapanas ) meninjau komoditas yang mana saja yang turun dan bahkan banyak juga yang mengalami kenaikan. Diantaranya bahan pokok yang mengalami penurunan adalah seperti daging ayam ras , Cabai merah, cabai keriting, dan minyak curah sedangkan bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah seperti bawang merah, bawang putih bonggol, beras premium, dan minyak goreng kemasan sederhana. ( kalsel.antaranews.com/ 20-10-2024)

Sebagaimana yang diberitakan bahwa di kalimantan Selatan harga pangan ada bahan pangan yang naik, ada yang tetap dan bahkan ada yang turun. Melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (24/10/2024) pukul 11.51 WIB, dari 21 komoditas terdapat 10 komoditas naik dan 8 komoditas turun. Komoditas yang naik harga yaitu jagung tingkat peternak, bawang merah, bawang putih bonggol, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng kemasan sederhana, ikan tongkol, ikan bandeng, garam halus beryodium, dan beras SPHP. Sementara, harga beberapa komoditas seperti beras medium, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi murni, gula konsumsi, tepung terigu (curah), ikan kembung, dan tepung terigu kemasan (non-curah) menurun dibandingkan dengan harga kemarin. (Konten.co.id 24 – 10- 2024)

Di Indonesia, Mayoritas masyarakatnya adalah keluarga yang berpenghasilan menengah ke bawah. Ada kenaikan sedikit saja pada komoditas kebutuhan pokok, tentu akan menyusahkan mereka. Banyak di antaranya bergaji pas-pasan, ada juga masyarakat  yang sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan , bahkan banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tapi tak dianggap cukup susah oleh pemerintah. Padahal, tekanan ekonomi yang dihadapinya besar. Di saat biaya hidup terus meningkat, mereka kerap terpaksa makan tabungan atau menarik pinjaman online bahkan banyak yang melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. 

Tidak hanya konsumen, para pedagang juga mengeluhkan hal yang sama. Saat harga belum naik, pasar sudah mengalami penurunan pembeli. Apalagi ketika harga naik dan musim tidak ada panenan, pasar menjadi sepi. Penghasilan pun berkurang, pedagang hanya bisa bergantung pada pembeli, jika banyak yang membeli mereka akan mendapat penghasilan dari penghasilan itu mereka akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya walaupun belum semua kebutuhan keluarganya tercukupi.

Pemerintah wajib menganalisis sebab dan memberikan solusi kenaikan harga yang terjadi setiap perubahan musimnya. Pemerintah seharusnya sudah bisa mengatasi pokok permasalahannya agar masyarakatnya tidak lagi mengalami kesusahan, bukan sebaliknya pemerintah yang  bisa diatur seenaknya oleh pengusaha- pengusaha yang bermodal besar.  Karena kalau dibiarkan begitu saja tanpa adanya solusi maka akan selalu seperti itu, tidak akan ada yang berubah yang ada masyarakat akan selalu merasa menderita tanpa adanya pertolongan dari pemerintah.

Masalah yang tidak kalah penting adalah adanya pengusaha swasta yang memanfaatkannya. Bagi mereka ini adalah peluang bisnis yang sangat besar,  mereka bisa saja memonopoli pasar atau menimbun barang . ketika barang itu langka maka mereka akan menjualnya dengan harga yang tinggi dan kebanyakan masyarakat sudah pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya walaupun bahan pokok itu mengalami kenaikan. 

Dalam kapitalisme, para pengusahalah menjadi penguasa sesungguhnya bukan pemerintah. Regulasi yang ada hanya lahir sesuai keinginannya. Mereka tidak akan memikirkan bagaimana masyarakat itu memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang hanya mereka pikirkan adalah bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. 

Islam dengan akidah Islam mewajibkan seorang pemimpin sebagai pelayan rakyat. Mereka menjalankan amanah sesuai pandangan syara. Jadi, ketika mengambil keputusan bukan karena alasan kerja sama, keuntungan materi, dalam pengaruh oligarki, atau demi keuntungan sendiri. Pemimpin dalam Islam tidak akan memikirkan kebutuhan untuk dirinya saja melainkan apakah masyarakatnya sudah tercukupi , karena pemimpin ini adalah amanah yang sangat besar dan berat tugasnya adalah mencakup semua yang berhubungan dengan kesejahteraan seluruh ummat sesuai dengan pandangan Islam.

Islam juga punya sanksi yang tegas. Bagi pengusaha yang melanggar kebijakan negara, akan ditindak tegas. Selain itu, Islam juga tidak membiarkan para oligarki tumbuh subur dan pada akhirnya mencekik rakyat dengan harga melambung. Islam juga punya kebijakan untuk orang yang tidak mampu. Mereka yang tergolong delapan orang yang menerima zakat akan dipenuhi haknya hingga tidak termasuk dalam kelompok itu. Salain itu, negara juga memberikan modal atau membuka lapangan kerja sehingga masyarakat tidak lagi pusing mencari pekerjaan karena sudah disediakan oleh Negara.

Dengan demikian kita tidak bisa berharap kepada sistem kapitalis saat ini, permasalahan yg terjadi belum bisa diselesaikan bahkan makin banyak bertambah persoalan, kita ketahui bersama bahwa aturan jika di buat oleh manusia sifatnya lemah dan terbatas. Kita harus beralih kepada aturan yang di buat oleh yg menciptakan manusia itu sendiri yaitu aturan Islam , karena Islam sudah punya solusi yang konkret bisa memecahkan permasalahan yang terjadi saat ini di dalam masyarakat.wallahualam bishowab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel