Hentikan Penderitaan Anak-Anak Gaza! Kita Pelu Tentara dan Negara
Oleh: Shifwah
Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun. Terlebih sejak Oktober 2023 dan sampai hari ini Agresi Israel di Gaza telah melancarkan genosida dan menewaskan lebih dari 45.400 warga Palestina ( https://khazanah.republika.co.id pada 29 Desember 2024).
Korban dari perang genosida ini juga meliputi anak-anak yang tidak berdosa. Serangan-serangan Israel terus-menerus menghancurkan rumah-rumah, sekolah-sekolah, fasilitas medis, dan bangunan-bangunan lain hingga menyebabkan ribuan anak kehilangan tempat tinggal, pendidikan, akses ke perawatan kesehatan, bahkan harus menghadapi kematian.
Bantuan kemanusiaan juga diblokade, hingga menambah sengsara anak-anak Gaza. Mereka bukan hanya harus bertahan dari serangan Israel namun mereka juga harus bertahan dari cuaca yang sangat dingin di musim dingin. Kelaparan, kedinginan, kurangnya tempat perlindungan harus mereka hadapi.
Menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip dari https://khazanah.republika.co.id pada 29 Desember 2024 lalu telah ada tiga anak Palestina meninggal di kamp. pengungsian sementara dalam sepekan terakhir karena kedinginan. WHO mengatakan bahwa serangan terhadap RS Kamal Adwan terjadi setelah meningkatnya pembatasan akses terhadap WHO dan mitranya, serta serangan berulang terhadap fasilitas kesehatan ataupun lokasi di sekitarnya sejak awal Oktober.
Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencata senjata, namun tak membuat Israel berhenti. Pasalnya negara-negara Barat mendukung serangan Israel. Sehingga Lembaga Intenasional sekalipun pada kenyataannya tidak mampu mengambil tindakan tegas untuk menghentikan genosida ini. Mereka hanya bisa mengecam tanpa ada tindakan riil untuk menghentikan serangan. Seperti pada November 2024 lalu, dari https://news.republika.co.id Mahkamah Pidana Intenasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza. Namun hal itu belum memberikan hasil yang berarti, nyatanya kesengsaraan masih terus terjadi.
Para pemimpin negeri-negeri kaum Muslim pun tak mampu berbuat banyak, hanya bisa mengecam dan menyuarakan penghentian genosida Israel terhadap Palestina. Padahal setiap negeri-negeri kaum Muslim ini memiliki tentara-tentara yang mumpuni. Parahnya, isu Palestina malah juga dijadikan sebagai bahan pencitraan ditengah pesta politik. Pengiriman tentara memang bukanlah hal yang mudah dilakukan di sistem saat ini karena adanya berbagai prosedur hukum internasional yang dikomandoi oleh PBB.
Para pemimpin negeri-negeri kaum Muslim ini pun seringkali menyerukan untuk mengambil solusi 2 negara sebagaimana arahan barat yang jelas tidak bisa menghentikan perang ini. Sistem saat ini yakni Kapitalisme yang merupakan sistem dari Barat sangat mempersulit kaum Muslim. Sistem inilah yang sebenarnya memberikan jalan pada penjajah untuk menyerang Palestina, membantai anak-anak Gaza. Sehingga kita tidak bisa berharap apapun pada lembaga Internasional dan sistem saat ini, karena solusi yang ditawarkan bukanlah solusi yang tuntas.
Lalu, bagaimana solusi yang seharusnya?
Persoalan Palestina bukan hanya persoalan kemanusiaan semata ataupun masalah bangsa mana yang terusir. Akar dari persoalan ini ialah adanya entitas Yahudi di negeri yang diberkahi itu dan Barat beserta sistemnya sebagai penjaganya. Maka mengusirnya dan menghentikan segala bentuk serangan adalah satu-satunya solusi, dan ini hanya bisa dilakukan dengan jihad. Jihad yang merupakan ajaran Islam.
Jihad hanya bisa dilakukan ketika kaum Muslim bersatu baik secara pemikiran maupun perasaan yang kemudian mampu menggerakkan seluruh tentara kaum Muslim bahkan para pemuda untuk bangkit melawan rezim mereka dan membebaskan Palestina. Namun aktivitas jihad hanya bisa dilakukan pada sistem Islam di bawah naungan Negara Islam (Khilafah). Maka keberadaan Khilafah sangatlah penting untuk kaum Muslim. Karena dengannya lah kaum Muslimin dapat bersatu termasuk juga tentara kaum Muslim, sehingga mampu untuk melakukan pembebasan Palestina.
Kita harus menuntut
tegaknya Khilafah dan mengangkat seorang Khalifah (penguasa Negara Islam) untuk memimpin kaum Muslim setelah pembebasan Palestina. Rasulullah SAW bersabda, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR Bukhari).
Berdasarkan hadis ini kita dapat mengetahu ibahwasanya Negara memiliki kewajiban untuk menjaga dan melindungi hak-hak rakyatnya termasuk anak-anak. Tegaknya Khilafah akan mempersatukan kaum Muslim dan akan mengerahkan kekuatan tentaranya untuk menyelamatkan anak-anak kaum muslim termasuk anak-anak Gaza. Wallahualam bishowab.