Solusi Hakiki Pembebasan Tanah Palestina
Pipik Wulandari
(Aktivis Muslimah, Ngaglik, DIY)
Genosida yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap rakyat Gaza yang berlansung lebih dari 15 bulan terakhir ini telah mengakibatkan bencana kemanusiaan yang luar biasa. Korban terbunuh akibat penjajahan entitas Yahudi di tanah Palestina mencapai 47ribu jiwa lebih. Mayoritas terdiri dari anak anak dan perempuan serta ribuan korban hilang di bawah reruntuhan puing-puing bangunan yang telah hancur akibat gempuran rudal dari Zionis Isr4el.
Mestipun, gencatan senjata telah disepakati oleh pemerintah Isr4el dan Hamas pada Minggu, 19/1/2025, namun pelangaran demi pelanggaran terus dilakukan oleh pihak Isr4el. Terbaru, diberitakan dari BBC, bahwa pemerintah Isr4el memblokir jalan utama di Koridor Netzarim ketika ribuan warga Palestina hendak kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza Utara. Alasannya, Isr4el menuduh Hamas melanggar ketentuan kesepakatan gencatan senjata (Kompas.com, 26/01/2025).
Melihat dari sejarah dan fakta yang ada, apakah gencatan senjata akan menjadi solusi bagi tanah dan rakyat Palestina? Mungkin, rakyat Palestina bisa sedikit bernapas lega dengan adanya gencatan senjata. Namun, seharusnya dunia dan umat Muslim berpikir bahwa yang dibutuhkan rakyat Palestina bukan hanya gencatan senjata semata.
Banyak pihak yang menduga, gencatan senjata ini bukanlah kesepakatan yang tulus dari Isr4el, melainkan sebab setelah salah satu negara pendukung Isr4el, yaitu Amerika Serikat (AS) mengalami musibah kebakaran hebat di Los Angeles yang mengakibatkan kerugian besar. Tentu saja, AS akan memprioritaskan pembangunan negaranya, daripada disumbangkan kepada Isr4el untuk melakukan aksi genosida (minanews.net, 02/02/2025).
Genosida bisa muncul kembali kapan saja, bahkan sekali pun dengan perjanjian solusi dua negara. Karenanya, solusi hakiki terbebasnya tanah Palestina dari kungkungan penjajah Zionis adalah dengan terusirnya mereka dari tanah suci Palestina. Hal ini tidak akan terwujud, kecuali dengan adanya kesatuan kekuatan militer di bawah komando jihad fisabilillah. Pemimpin negeri-negeri kaum Muslim akan mengirimkan tentara militernya untuk membebaskan Palestina. Semua akan terwujud di bawah satu kepemimpinan tunggal dalam naungan Daulah Islamiyah.
Wallahu A'lam Bish Shawab.