Fantasi Sedarah Buah Rusaknya Ketahanan Keluarga Dalam Sistem Sekularisme

 


Oleh :Ekke Ummu Khoirunisa


Semakin hari kemaksiatan senantiasa menghampiri dalam setiap sudut kehidupan, dunia saat ini terasa semakin gelap dan sumpek akibat perbuatan maksiat yang terus berkembang di semua kalangan. Belum lama ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (Kemen PPPA) meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas grup Facebook dengan nama “Fantasi sedarah”. 

Dalam laporannya  KemenPPPA sangat mengecam keberadaan grup Facebook yang menormalisasikan tindakan incest yang mengancam keselamatan dan kehormatan perempuan dan anak, mereka juga berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) agar pihak yang berwajib (Polri) untuk menyelesaikan dan menindaklanjuti dengan tegas hingga keakarnya sebab akun medsos Facebook ini, mengandung unsur eksploitasi seksual dan sangat mengganggu kenyamanan  masyarakat.

Penomena incest di tengah masyarakat kian mengerikan, anugerah yang Allah SWT berikan untuk kita di Negara Indonesia sebagai mayoritas muslim terbesar dan termasuk negri yang religius ini tidaklah bisa di jaga dengan baik, semua karena buah dari di terapkannya sistem Sekularisme-Kapitalisme yang menjauhkan agama dari kehidupan.

Alhasil mayoritas muslim yang ada terbawa arus derasnya paham liberal yang membuat masyarakat lupa kalau dirinya adalah hamba Allah SWT. Gambaran keji dan menjijikan ini adalah bukti nyata adanya pengabaian terhadap aturan- aturan agama maupun masyarakat. Sistem rusak ini yang menjadi dalang masyarakat hidup bebas tanpa aturan, menghalalkan segala macam cara demi meraih kepuasan hawa nafsu individu seperti binatang ternak , ketahanan keluarga rusak, sistem keluarga muslim runtuh dan hancur.


Akankah sistem rusak dan merusak ini,  terus dipertahankan?


Penerapan sistem Kapitalisme inilah yang menjadi petaka terbesar bagi umat karena semua aktifitas kehidupan di lakukan tanpa aturan agama, maka yang berkuasa adalah hawa nafsunya sedangkan akal manusia menjadi lemah dan menyesatkan .

Penerapan sistem Kapitalisme dengan liberalisasinya menjadikan rusak seluruh sendi-sendi kemuliaan manusia, Negara dalam sistem ini lalai dan terkesan  turut andil dalam merusak tatanan keluarga dengan semua kebijakannya dan toleransi kebabalasan yang di contohkannya.


Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-‘Araf ayat 179

 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ Lهُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ


Dan sungguh Kami jadikan isi neraka Jahannam banyak dari jin dan juga manusia, mereka itu mempunyai hati, tapi tak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka semua itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Dalam Islam Negara di wajibkan untuk mengurus rakyat dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga keutuhan keluarga dan norma-norma keluarga dalam sistem sosial sesuai dengan aturan Islam. 

Adapun hubungan incest jelas Islam menetapkan ini adalah suatu keharaman yang di larang oleh Allah SWT. Negara berperan penting dalam menyiapkan berbagai langkah-langkah yang di tempuh untuk pencegahan yaitu dengan memberikan pendidikan terbaik kepada masyarakat agar keimanannya semakin kuat dan kokoh juga upaya nyata dalam mewujudkan ketakwaan baik secara individu juga masyarakat dan menutup semua celah terjadinya keburukan ini. 

Adanya amal makruf nahi munkar saling menasehati menjadi lapisan kedua dalam menjaga kemuliaan manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs.Ali-Imron ayat 110

Yang artinya:

Kamu itu adalah umat yang terbaik yang pernah dilahirkan untuk manusia, kamu mengajak kepada yang baik dan mencegah dari yang buruk serta beriman kepada Allah. Dan jikalaulah orang ahli  kitab itu beriman, pasti itu lebih baik bagi mereka tapi mereka tidak beriman, mereka adalah orang-orang yang fasik.

Sistem sanksi yang tegas yang diterapkan oleh negara yang membuat jera, dalam hukum Islam yang sangat jelas untuk memutuskan perkara dan tidak adanya tumpang tindih antara satu hukum dengan hukum yang lainnya. Karena hukum Islam bersifat sebagai penebus yakni jawabir dan sebagai pencehah yakni jawazir,  Selain mampu menebus dosa kita di dunia dan tidak akan lagi dibalas di akhirat, hukum Islam pun mampu mencegah orang lain untuk tidak berbuat hal yang sama. Dalam Islam juga mencegah media-media yang dapat merusak dan menghalangi bibit-bibit prilaku buruk agar umat jauh dari pelanggaran hukum syara’.

Hanya dalam Daulah Khilafah Islamiyah semua penerapan aturan-aturan Islam dapat terlaksana dalam seluruh aspek kehidupan termasuk dalam menjaga ketahanan keluarga. Semakin rindu ingin diterapkannya syariat Islam secara kaffah, mari bersama bergandengan tangan untuk terus mencerdaskan umat agar pertolongan Allah Swt segera dating dan kita semua dapat segera merasakan indah Islam Rahmatan Lil ‘alamiin .


Wallahu’alam bishawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel