Inses, Buah Busuk Kapitalisme Meruntuhkan Fitrah Keluarga

 



Oleh : Ayik Munandar Sari (Aktivis Muslimah)


Sosial media membuat gempar masyarakat Indonesia. Baru-baru ini terdapat grup yang di dalamnya membahas tentang hubungan sedarah atau yang sering dikenal dengan istilah inses. Grup yang memiliki anggota kurang lebih 32.000 telah aktif beberapa tahun yang lalu, namun baru terkuak eksistensinya pada tahun 2025 ini.

Mengerikannya fakta inses di tengah-tengah masyarakat kita menunjukkan bukti jauhnya masyarakat dari aturan agama, pun menunjukkan hilangnya norma sosial di dalam kehidupan masyarakat saat ini. Adapun negara tak memberikan penjagaan dan perlindungan keamanan bagi rakyatnya. Mudahnya akses informasi tanpa filter yang diperoleh dari sosial media menjadikan masyarakat hidup bebas tanpa aturan, kehilangan akal sehatnya, dan bertindak bak binatang demi memuaskan nafsu syahwat. Rumah tak lagi nyaman, keluarga hancur bahkan sistem keluarga muslim sudah runtuh.

Inilah buah dari penerapan sistem sekuler-kapitalisme. Tanpa adanya aturan agama, maka yang berkuasa adalah hawa nafsu dan akal manusia yang lemah serta menyesatkan. Kemajuan teknologi tanpa penjagaan dari negara dan minimnya kematangan berpikir merusak tatanan keluarga. Tidak ada standar pasti yang menjadi tolak ukur benar atau salahnya suatu perbuatan. Negara berfungsi sebagai regulator yang memberlakukan suatu kebijakan kepada masyarakat demi kepentingan semata. Di sistem ini pula negara justru meruntuhkan dan merusak keluarga melalui kebijakan yang dibuatnya. Negara lalai dalam menjaga fitrah kehidupan keluarga bahkan merusak sendi-sendi kemuliaan manusia.  

Padahal Islam menetapkan bahwa penguasa adalah raa’in (pengurus). Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Ingatlah setiap kalian adalah raa’in (pemimpin/pengurus) dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Imam yang memimpin manusia adalah pemimpin dan dia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.” (HR Bukhari).

Islam adalah jalan hidup sahih, tidak sekadar agama ritual yang mengatur hubungan individu dengan Robb-Nya, pun bukan sekadar mengatur urusan individu. Namun lebih luas lagi, Islam bahkan mengatur urusan sesama manusia dan menjadikan masyarakat di dalamnya sebagai pelaksana hukum syara. Islam mewajibkan negara menerapkan syariat Islam secara penuh, mengurus rakyatnya dalam semua aspek termasuk menjaga keutuhan keluarga dan norma-norma keluarga dalam sistem sosial.

Islam menetapkan inses sebagai salah satu keharaman yang wajib dijauhi. Negara menyiapkan berbagai langkah pencegahan termasuk membangun kekuatan iman dan takwa tiap individu serta menutup semua celah terjadinya keburukan ini. Adanya amar makruf nahi munkar di tengah-tengah masyarakat menjadi lapisan kedua dalam menjaga kemuliaan dan fitrah manusia. Begitu pula kebijakan media yang akan melarang dan memberantas bibit-bibit perilaku buruk agar umat jauh dari pelanggaran hukum syara. Sistem sanksi yang tegas akan membuat jera yang lain dan menjadi penebus bagi pelakunya. Kesucian keluarga akan terjaga jika sistem Islam diterapkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel