Genosida dalam bentuk Kelaparan di Gaza : Zionis Yahudi Pengecut! Lawan dengan Jihad dan Khilafah!
oleh : Asri Wahyuni Ahmad
Sejak 2 Maret, Zionis Yahudi telah memblokade seluruh pasokan makanan, air, dan obat-obatan untuk memasuki Gaza. Zionis Yahudi telah menutup total semua penyeberangan ke Gaza. Melarang masuknya makanan, air, listrik, dan bahan bakar. Tidak ada pasokan kemanusiaan maupun barang yang dapat memasuki Gaza selama beberapa bulan. Ini adalah blokade terlama bagi bantuan untuk memasuki Gaza sejak dimulainya perang sehingga warga Gaza menghadapi masalah Kesehatan dan ancaman kelaparan yang serius.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengonfirmasi sebanyak 87 truk bantuan masuk pada Rabu (21/5/2025), pertama kalinya dalam hampir tiga bulan. Sungguh tidak sepadan dengan yang dibutuhkan oleh warga gaza untuk mempertahankan kehidupan disana yang membutuhkan sekitar 500 truk bantuan dan 50 truk bahan bakar setiap harinya.
Hal ini dilakukan oleh Zionis Yahudi dengan dalih ingin menekan kelompok Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditahan. Mereka memborbardir Gaza hingga rata menjadi tanah. Termasuk dengan cara blokade bantuan.
Tekanan Dunia Tidak Mampu Menghentikan Perilaku Biadab Zionis Yahudi
Zionis Yahudi menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkama Internasional atas tindakannya di Gaza.
Komisaris Tinggi HAM PBB memperingatkan bahwa membuat warga sipil kelaparan adalah sebuah kejahatan perang. WFP telah meminta kepada komunitas internasional untuk memberikan tekanan kepada Israel untuk mengangkat blokade. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, hambatan birokrasi harus dilenyapkan dan hukum serta ketertiban harus dipulihkan agar badan-badan PBB menyalurkan bantuan.
WHO menyerukan akses segera untuk semua bantuan kemanusiaan, dimulai dengan makanan dan obat-obatan bagi anak-anak yang sangat kekurangan gizi yang memerlukan penanganan darurat. WHO pun senantiasa meyerukan gencatan senjata untuk menyudahi peperangan ini.
Namun berbagai kecaman dan ancaman dari dunia internasional tersebut ternyata tidak berhasil membuat Israel laknatullah bergeming dan menghentikan kebrutalan dan blokadenya, bahkan mereka semakin congkak. Karena sesungguhnya Zionis Yahudi didukung besar-besaran oleh sang Adikuasa, Amerika Serikat dan sekutunya. Bahkan didukung oleh negeri-negeri Arab pengkhianat. Sehingga solusi-solusi yang ditawarkan atas Gaza berupa evakuasi penduduk yang kelaparan, menggalang solidaritas internasional untuk menciptakan perdamaian dunia sejatinya hanyalah solusi kosong yang hanya membuat semakin kokohnya penjajahan dan pendudukan Zionis Yahudi atas Bumi Palestina.
Jihad dan Khilafah Kebutuhan Mendesak
Genosida di Gaza dalam segala bentuknya, termasuk aksi membuat kelaparan penduduknya secara massal, merupakan kondisi yang memilukan dan menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam pada khususnya, bahkan menjadi tanggung jawab manusia pada umumnya. Bumi Palestina tidak akan bisa dibebaskan dengan mengharap kepada PBB ataupun negeri-negeri Muslim yang masih tunduk dan ‘sujud’ pada Washington yang menjadi pendukung utama Genosida di Palestina. Zionis Yahudi mendapatkan dukungan berupa dana, senjata, dan kekuatan fisik lainnya dari negara-negara superpower.
Oleh karena itu, bumi Palestina harus dan hanya bisa dibebaskan dari penjajahan dan penjarahan Zionis Yahudi dengan mengirimkan kekuatan pasukan dan senjata yang sepadan. Kaum Muslimin harus mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengusir Zionis Yahudi dari bumi Palestina.
Solusi satu-satunya adalah dengan menegakkan Jihad, berperang dalam rangka menghinakan musuh-musuh Allah dan meninggikan kalimat Allah di muka ini. Jihad sejatinya adalah menghilangkan penghalang fisik berupa kekuatan negara dan militer yang menghalangi manusia dari menyembah dan mengesakan Allah serta yang menghalangi manusia untuk tunduk patuh pada perintah Allah.
Akan tetapi, jihad ini tidak bisa dilakukan secara individual maupun kelompok masyarakat semata. Jihad yang akan mampu merealisasikan tujuan di atas tadi harus dikomandoi oleh seorang pemimpin negara super power baru yang tegak diatas aturan Allah SWT, yakni Khilafah Islamiyah. Khilafah Islamiyah merupakan kepemimpinan umum kaum muslim sedunia untuk menerapkan hukum Islam secara menyeluruh. Dengan hukum Islam inilah khalifah sebagai pemimpin politik umat Islam di seluruh dunia.
Khilafahlah yang memiliki otoritas untuk mengomando pengiriman pasukan untuk menghentikan kebrutalan Zionis Yahudi dan secara sungguh-sungguh mengelola anggaran secara syar’i untuk menangani kelaparan akibat genosida serta membangun kembali Gaza dan bumi Palestina. Umat Islam tidak mungkin bisa berharap kepada negara-negara Barat dan Lembaga internasional hari ini untuk menyelesaikan masalah Gaza dan bumi Palestina ini.
«إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ»
“Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR Muslim).