Menjadikan Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup

 


Oleh: Finis (Penulis) 

Sesuai arahan Bupati Bogor, Rudy Susanto, Wakil Bupati Kabupaten, Jaro Ade menggelar peringatan Nuzulul Qur'an yang diselenggarakan di Masjid Agung Nurul Faizin, Cibinong pada Ahad (14/3/2025).

Acara mengusung tema "Peran Al-Qur'an dalam Membangun Masyarakat Berakhlaq Mulia." (kabarindoraya.com, 14/3/2025) 

Jaro Ade menyampaikan pentingnya kegiatan Nuzulul Qu'ran untuk mengingatkan umat Islam akan peran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang harus terus dipelajari, dipahami, dan diamalkan. Selain itu, Kepala Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra), Zainal Ashari, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk peningkatan keimanan dan ketakwaan masyarakat Kabupaten Bogor. (kabarindoraya.com, 16/3/2025). 

Sesungguhnya Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berasal dari wahyu Allah dan diturunkan sebagai pedoman hidup manusia. Al-Qur'an bukanlah sekadar kitab yang disucikan kemudian dibaca saja tanpa memahami apa yang terkandung di dalamnya.

Tanpa memahami isi Al-Qur'an akan mustahil mampu menerapkannya di dalam kehidupan ini sebagai pedoman hidup. Walau kita khatam Al-Qur'an berkali-kali dengan fasih, bahkan banyak para penghafal Qur'an, tapi hal itu tidak berpengaruh pada kondisi kehidupan saat ini. 

Umat Islam saat ini hanya mengambil sebagian saja isi Al-Qur'an yang berupa perintah dan larangan, sedangkan hukum-hukum syariat  yang mengatur kehidupan manusia serta menjadi solusi atas permasalahan hidup manusia mereka campakkan. Mereka rela mengambil hukum buatan manusia yang jauh dari sempurna yang terbukti  tak mampu menyelesaikan problem hidup manusia. 

Sekulerisme menjadikan umat Islam jauh dari agamanya. Mereka membaca dan menghafal Al-Qur'an, tetapi mereka enggan mengambil Al-Qur'an sebagai satu-satunya pedoman kehidupan. Sehingga meski kehidupan kaum muslimin tampak religius, tetapi kemaksiatan, kezaliman dan kerusakan telah nyata di mana-mana: kezaliman penguasa akibat sistem politik yang salah, perampasan kekayaan alam besar-besaran oleh swasta yang mengakibatkan rakyat miskin, kerusakan generasi akibat kehidupan bebas dan segudang masalah lainnya yang membuat kehidupan rakyat semakin sulit dan jauh dari  keberkahan hidup. 

Semua itu dikarenakan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman kehidupan. Mereka hanya mengambil aspek ruhiyah semata dari Al-Qur'an sedangkan aspek siyasiyah (politik) mereka tinggalkan. Inilah yang menjadi sumber malapetaka atas kehidupan kaum muslimin di seluruh dunia saat ini. 

Allah SWT berfirman, "Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia serta sebagai penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda." (QS Al-Baqarah: 185). 

Sebagai petunjuk manusia dalam menjalani kehidupan, Al-Qur'an memberikan penjelasan atas segala sesuatu.  Juga Firman Allah SWT, "Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al-Qur'an sebagai penjelas segala sesuatu, juga sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. " (QS An-Nahl: 89). 

Dari ayat tersebut, umat Islam seharusnya menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber hukum yang mengatur segala aspek kehidupan, serta sebagai solusi segala permasalahan kehidupan. Oleh karena itu, penerapan syariat Islam secara menyeluruh, seperti apa yang terkandung di dalam Al-Qur'an adalah suatu kewajiban bagi kaum muslimin. Penerapan Islam secara sempurna di dalam seluruh bidang kehidupan tidak akan terwujud, tanpa ada institusi yang mengayominya, yakni sistem Islam atau khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang berlandaskan pada petunjuk Nabi Muhammad SAW yang menerapkan Islam secara kaffah dalam seluruh lini kehidupan dan berhasil menjadikan umat Islam sebagai mercusuar peradaban dunia selama 13 abad. 

Al-Qur'an bukan hanya sebagai pedoman hidup setiap individu umat, tetapi dalam bermasyarakat dan bernegara, Al-Quran juga harus menjadi pedoman mereka. Namun ironis, saat ini orang yang berjuang untuk untuk menerapkan isi Al-Qur'an malah dianggap radikal. Padahal berjuang menegakkan kembali hukum-hukum yang ada di dalam Al-Qur'an adalah wujud keimanan seorang muslim kepada Allah SWT. Dengan menerapkan kandungan Al-Qur'an secara kaffah akan terwujud peradaban mulia yang mampu melindungi, mengayomi, dan menjaga seluruh umat manusia dari ketidakberkahan hidup. 

Inilah pentingnya perjuangan dalam menegakkan kembali hukum-hukum Islam. Pentingnya bergabung di dalam jama'ah dakwah Islam ideologis yang nantinya bersama-sama membangun kesadaran umat tentang pentingnya penerapan Al-Qur'an secara kaffah di dalam kehidupan nyata saat ini. 

Wallahu a'lam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel