Satu-satunya Solusi Palestina Merdeka Adalah Khilafah

Oleh: Irohima


Masyarakat dunia tampaknya sudah kesal dan muak atas apa yang telah terjadi di Gaza. Sikap bungkam dan tindakan nyata yang tak kunjung ada  dari para pemimpin dunia dan khususnya dari pemimpin negeri muslim, membuat mereka pada akhirnya berinisiatif melakukan tindakan sendiri, demi mewujudkan solidaritas terhadap Palestina. 

Sebuah konvoi besar yang digagas oleh organisasi Coordination for Joint Action For Palestine ini berisi lebih dari 1000 aktivis dari berbagai negara-negara Afrika Utara. Konvoi berangkat dari Tunisia untuk memulai perjalanan darat menuju Jalur Gaza pada 9 Juni 2025. Tujuan mereka melakukan ini adalah untuk menembus blokade yang dilakukan Israel laknatullah. Peserta konvoi sendiri berasal dari Tunisia,  Aljazair, Maroko, dan Mauritania. Dilansir dari Anadolu, 10/06/2025, Mohammed Amine Bennour selaku koordinator medis konvoi mengatakan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari inisiatif global di mana 30 negara (Eropa, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara) terlibat di dalamnya. Konvoi ini juga berkoordinasi dengan March On Gaza, Global March On Gaza, dan Freedom Flotilla yang berusaha menerobos blokade melalui jalur laut. Terdapat 12 bus dan 100 kendaraan pribadi yang akan dipakai untuk mengangkut para aktivis ini (metrotv, 10/06/2025).

Kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan saat ini masih berlangsung di Gaza, situasi Gaza makin memburuk, terlebih setelah blokade yang dilakukan Israel. Hati siapa yang tak akan hancur ketika realita penderitaan Palestina terpampang secara nyata?, tentunya orang-orang yang masih memiliki nurani yang akan patah hati. Saat berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari aksi, boikot, hingga mengirim bantuan kemanusiaan tak juga mampu membebaskan Palestina, dan seruan jihad tak juga digubris, pada akhirnya para aktivis memilih caranya sendiri meski peluang berhasil masih dalam tanda tanya. Tidak adanya lagi yang bisa memberi jaminan keamanan untuk saat ini dan seterusnya, sekaligus merupakan wujud kekecewaan mereka atas sikap para pemimpin dunia yang bungkam dan hanya pandai beretorika. Bukan bermaksud mengecilkan aksi konvoi ini, namun semangat dan rasa kepedulian mereka yang tinggi, sungguh sangat disayangkan jika tak diiringi dengan kesadaran bahwa satu-satunya solusi atas kejahatan Israel hanya dapat diatasi dengan mengirim pasukan, dan satu-satunya negara yang bisa mengirimkan bala tentara dan menyerukan jihad fi sabilillah hanya Khilafah.

Khilafah adalah sebuah negara yang berdasarkan akidah Islam, menerapkan hukum Islam secara keseluruhan dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Semua aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, pendidikan, sosial, hukum, hingga keamanan akan diatur sesuai dengan prinsip Islam. Khilafah tidak hanya berperan menjaga akidah umat, melaksanakan syariat, dan mempersatukan umat muslim, tapi juga berperan sebagai pelindung tanah, harta dan darah kaum muslim. Dalam isu Palestina, sudah sangat jelas bahwa muslim Palestina telah dirampok tanahnya, dan juga dihilangkan nyawanya , maka dari itu, Khilafah akan melakukan tindakan yang tegas dengan mengirim pasukan untuk membebaskan Palestina, karena serangan  militer Israel harus diimbangi dengan mengirim pasukan bukan dengan perundingan.

Hanya Khilafah yang mampu membebaskan Palestina juga negara-negara muslim lainnya. Tanpa khilafah umat Islam menderita, terpecah belah, disetir dan dijajah dengan begitu rupa. Tiadanya Khilafah kita seperti anak ayam yang kehilangan induknya dan tak memiliki rumah. Tanpa Khilafah, pembantaian muslim Palestina dan muslim lainnya akan selalu ada. Maka dari itu bersegeralah kembali pada Islam dan berjuang untuk mewujudkan tegaknya Khilafah, karena kondisi umat Islam telah berada di titik paling rendah dan kita butuh penyelamat untuk membawa kita pada kehidupan yang lebih terjaga dan mampu membawa kita pada kehidupan yang semestinya.


Wallahualam bis shawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel