Krisis Gaza (Kelaparan Sistematis) dan Momentum Kebangkitan Umat
Oleh: Aurora Ridha (Aktivis Muslimah Kalsel)
Kata “Gaza” bukanlah sebuah kata yang terdengar asing lagi ditelinga kita. Sudah lama sekali pemberitaan terkait Gaza di media sosial terkait penderitaan mereka akibat serangan yang dilakukan oleh zionis Israel kepada masyarakat Gaza. Bahkan serangan tersebut masih berlangsung hingga sampai detik ini dan semakin bertambah parah yaitu masyarakat yang ada di Gaza saat ini dilanda kelaparan yang sistematis.
Sebagaimana yang diberitakan oleh Otoritas kesehatan di Gaza, mereka menginformasikan bahwa jumlah korban yang tewas akibat serangan militer Israel yang dilakukan sejak Oktober 2023 lalu telah mencapai 60.430 jiwa, dimana 148.722 orang lainnya telah mengalami luka-luka. Sebagian besar korban tersebut adalah para perempuan dan anak-anak. Dalam 24 jam terakhir, paling sedikit ada 98 warga dari Palestina dilaporkan telah tewas dan sejumlah 1.079 mengalami luka-luka akibat serangan yang masih berlangsung hingga saat ini di jalur Gaza yang dilaporkan pada hari Minggu, 3 Agustus 2025 yang dikutip oleh The Peninsula. (metrotvnews.com, 08/08/25)
Otoritas Mesir juga telah menekan Imam Besar Al-Azhar yakni Ahmed al-Tayeb, agar mencabut pernyataan yang mengecam pengepungan oleh Israel sehingga masyarakat Gaza mengalami kelaparan massal. Kelaparan massal inipun telah memicu kemarahan bagi dunia internasional. Tindakan yang dilakukan oleh otoritas Mesir tersebut sejatinya menjadi ironi, dimana Mesir merupakan negeri yang berbatasan langsung dengan Gaza, namun lebih cenderung memihak pada Israel. (internasional.sindonews.com, 08/08/25)
Saat ini satu dari lima penduduk Gaza telah mengalami kelaparan. Ini semua diakibatkan dengan blokade total yang dilakukan oleh zionis terkait masuknya bantuan kemanusiaan terhadap masyarakat yang ada di Gaza. Dalam hal ini zionis tidak hanya melakukan pemblokiran namun zionis juga telah menghancurkan puluhan ribuan paket bantuan makanan dan obat-obatan yang dimana itu adalah bantuan yang sangat diperlukan oleh masyarakat yang ada di Gaza.
Saat ini negara-negara Aarab dan Muslim tertuju pada Gaza termasuk Arab Saud, Qatar, dan Mesir, pertama kalinya resmi melakukan pendesakan terhadap Hamas untuk mengirimkan senjata dan menyerahkan kekuasaan atas jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA). Sementara di sisi lain Mesir hanya menekan Imam Besar Al-Azhar untuk mencabut pernyataan terkait Zionis. Padahal dalam hal ini dunia tengah menyaksikan kelaparan yang sistematis menjadi senjata Yahudi untuk genosida.
Hari ini semua media telah tertuju pada Gaza setelah berita terkait kelaparan massal tersebut terjadi disana. Sehingga menyebabkan banyak bantuan makanan yang masuk dalam rangka untuk menghentikan kelaparan massal di Gaza. Namun harus kita garis bawahi bersama bahwa apa yang tengah terjadi di Gaza saat ini sejatinya bukan merupakan sebuah bencana alam, namun kita harus memahami bersama bahwa semua ini merupakan salah satu bagian dari proyek genosida oleh zionis.
Namun pada saat ini para penguasa muslim seakan-akan buta dan tuli akan realita yang terjadi di Gaza. Bagaimana tidak, penguasa muslim saat ini seolah tak memiliki ikatan iman antara mereka dengan msyarakat muslim yag ada di Gaza. Padahal Allah telah mengingatkan ikatan ukhuwah Islamiyah sebagai landasan hubungan antar muslim.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah:
“Bukan seorang muslim kalau dia tidur dalam keadaan kenyang. Sedangkan saudaranya, tetangganya tidur dalam keadaan lapar atau dalam keadaan lapar sampai dia mengetahui itu.” (HR. At-Thabrani)
Sejatinya umat Islam adalah umat terbaik sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-‘Imran ayat 110, dan begitupun dengan kemuliaan umat akan terwujud kembali sebagaimana janji Allah dalam Q.S. An-Nur ayat 55. Semua hal di tersebut sejatinya telah terwujud nyata dengan perjuangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, dan para khalifah disepanjang peradaban Islam.
Sehingga dengan demikian, maka kemuliaan umat termasuk kemuliaan masyarakat Gaza harus kita perjuangkan kembali sebagaimana dengan kemuliaan umat yang diperjuangkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat dalam mewujudkan kemuliaan umat Islam pada saat itu.
Dalam mewujudkan kemuliaan umat, kita membutuhkan sosok kepemimpinan dalam sebuah jamaah dakwah ideologis pastinya yang tulus dalam mengajak umat untuk saling berjuang agar kemuliaan umat itu terwujud kembali di tengah-tengah masyarakat termasuk kemuliaan umat di Gaza.
Dengan Rahmat Allah SWT. semata jualah sehingga kemudian akan mendapatkan hasil panjang yang menapaki fiqrah dan thariqah Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diemban oleh jamaah dakwah ideologis dalam mewujudkan syariat Islam secara kaffah. Begitupun dalam perjuangan untuk membebaskan Palestina khususnya Gaza hanya akan terwujud dalam naungan khilafah. Karena hanya dengan tegaknya khilafahlah solusi tuntas dengan jihad untuk membebaskan Palestina dapat terselesaikan dengan tuntas.
Maka sudah saatnya kita campakkan sistem yang rusak dan merusak ini yakni sistem sekuler kapitallisme dan kembali kepada hukum Islam. Karena hanya dengan menerapkan hukum Islam di bawah naungan khilafahlah kemulian umat akan lembali termasuk kemuliaan umat di Palestina.
Wallahua’lam bishawab.