PALESTINA DIUJUNG TANDUK BUTUH JIHAD DAN KHILAFAH
Oleh: Rustina (Muslimah Peduli Generasi).
Kekejaman demi kekejaman entitas Yahudi di Gaza terus berlangsung tanpa henti. Mereka Terus melakukan pembantaian warga Gaza termasuk anak-anak, wanita dan para jurnalis yang ikut menjadi korban kekejaman zionis yahudi.
Otoritas media Gaza yang dikelola Hamas mengungkapkan, bahwa 238 jurnalis telah tewas sejak perang meletus pada 7/11/ 2023.
Serangan udara yang menewaskan jurnalis Al Jazeera, Anas Al Sharif bersama empat rekannya di Gaza memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemimpin dunia. HukumOnline.com.
Ditambah lagi kondisi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk. Korban anak-anak dan perempuan terus berjatuhan. Sejak 7/11/2023, militer Israel menggencarkan serangan besar-besaran ke Gaza. Lebih dari 59.700 warga Palestina telah terbunuh. Serangan udara tanpa henti ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur Gaza, tetapi juga menyebabkan kelangkaan pangan akut dan kehancuran total sistem layanan dasar. MetroNews.com
Laporan IPC (Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan) pada juni menyatakan seluruh penduduk mengalami kekurangan pangan akut. Lebih dari satu juta orang terancam kelaparan. Anak-anak pun mulai wafat karena malnutrisi dan dehidrasi.
GHF, yang diluncurkan pada Mei dengan koordinasi israel, bertujuan menyalurkan makanan langsung ke gaza selatan nyatanya tak aman dan tak konsisten. Warga sipil yang tak punya pilihan selain mempertaruhkan nyawa demi sesuap makanan.
Militer zionis Yahudi menjadikan kerumunan warga yang mengantri makanan sebagai sasaran serangan. Tidak peduli korbanya orang dewasa, lansia, perempuan atau anak- anak. Pemerintah yahudi juga meracuni penduduk Gaza dengan narkoba yang dicampurkan kedalam tepung makanan. Sungguh keji dan di luar nalar kemanusiaan. Dan semua itu tidak ingin diketahui dunia, zionis Israel menambah deret daftar kekejamannya dengan membantai para jurnalis.
Ironisnya, Israel masih berdalih. Zionis Israel menuding jurnalis Al-Sharif memimpin sebuah unit sayap bersenjata di Hamas. Tentu tak ada yang percaya. Apalagi pembunuhan terhadap jurnalis atau wartawan ini bukan kali pertama dilakukan tentara Israel. Sejak tentara Israel menyerang Gaza sekitar 200 jurnalis telah dibunuh.
Kini dunia menyaksikan bahwa zionis Yahudi memang haus darah, bukan komunitas beradab dan suka damai.
Sikap bungkam para pemimpin, khususnya negeri-negeri Muslim, adalah bentuk pengkhianatan mereka. Sebagaimana yang dilakukan oleh Arab Saudi, Mesir, dan Qatar, mereka justru mendesak Hamas agar menyerahkan Gaza kepada Otoritas Palestina. Mesir bahkan menekan Imam Al-Azhar agar tidak bersuara lantang membela Gaza.
Sudah selayaknya mereka menjadi penolong saudaranya, sebab mereka adalah yang paling dekat secara wilayah. Namun, mereka memilih berpihak dan berjabat tangan dengan Israel dan Amerika Serikat. Berbagai kerja sama tetap dijalankan, baik politik, ekonomi, maupun diplomasi. Inilah bentuk nyata pengkhianatan.
Mereka seolah buta dan tuli terhadap penderitaan saudaranya, padahal Rasulullah saw. telah mengingatkan bahwa "kaum muslim itu bagaikan satu tubuh."
Mereka telah mengabaikan perintah Allah Swt. sebagaimana dalam surat Al-Anfal ayat 72:
"Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan agama, maka kamu wajib menolongnya, kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Genosida yang berkepanjangan di Gaza bukti nyata betapa dunia diam dan PBB tak berguna. Tragisnya para penguasa dunia Islam yang punya kekuatan untuk membebaskan Gaza justru bersekongkol dengan para penjajah. Tanpa malu mereka menggelontorkan uang ribuan triliun rupiah ke Amerika Serikat yang nyata-nyatanya berlumuran darah Gaza. Hanya setetes saja mereka mengocorkan bantuan ke Gaza.
Wahai kaum muslim! Apakah anda masih berharap PBB dan pemimpin negara-negara muslim mau membantu Gaza? Hanya jihad dan khilafah yang bisa membebaskan Palestina dari cengkraman zionis Israel dan negara-negara pendukung nya.
Pada masa Rasulullah Saw.,kaum Yahudi di Madinah juga terusir dari Madinah setelah mereka melakukan pengkhianatan terhadap Negara Islam dan kaum muslim. Kaum Yahudi Bani Qainuqa diperangi dan diusir oleh Rasulullah Saw. Setelah mereka melecehkan kehormatan seorang muslimah dan membunuh seorang laki-laki pedagang muslim yang membela muslimah tersebut. Yahudi Bani Quraizhah diperangi oleh kaum Muslim setelah mereka bersenhkongkol dengan kaum musyrik Quraisy untuk membunuh nabi Saw. Pada perang Ahzab.
Karena itulah eksistensi Khilafah Islamiyyah adalah vital dan wajib bagi kaum Muslim karena ia akan menjadi pelindung umat. Khilafah adalah perisai yang akan melindungi umat sehingga mereka merasa aman dan nyaman. Dengan khilafah, harta, darah dan jiwa umat tidak akan tumpah sia-sia. Akan ada pembelaan dan pembalasan untuk itu semua.
WalLahu a'lam bi ash-shawab.