Stabilisasi Harga Beras SPHP, Jaminan Pangan Masih PHP

 


Rahma

(Aktivis Muslimah, DIY)


Dilansir dari laman badanpangan.go.id, Pemerintah secara resmi meluncurkan program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), untuk menekan harga beras pada Jumat (18/7/2025) di Kantor Pos Besar Fatmawati, Jakarta. Program ini merupakan instrumen penting dalam menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun kebijakan ini menimbulkan polemik, karena bantuan beras gratis untuk rakyat miskin ini berpotensi dialihkan menjadi beras SPHP berbayar.

Faktanya meski stok beras disebut melimpah, harga tetap tinggi di ratusan daerah. Gudang Bulog bahkan mengalami 'obesitas' dengan tumpukan beras yang kualitasnya menurun. Program SPHP dianggap gagal karena; distribusi beras tidak efisien, Bulog tidak optimal, pasar dikuasai oligopoli, pemerintah hanya berperan sebagai regulator —bukan penjamin pangan. Akibatnya rakyat makin terbebani, harga murah tetapi kualitas rendah membuat beras SPHP kurang diminati.

Dalam perspektif Islam, negara harusnya berperan sebagai raa’in (pengurus rakyat) yang memastikan pangan terdistribusi dengan adil, harga terjangkau, dan rakyat miskin mendapat bantuan gratis.

Sistem Khilafah menawarkan solusi sistemis, melalui distribusi beras yang adil tanpa monopoli, dukungan penuh terhadap produksi dan pengolahan, penyediaan beras gratis untuk rakyat miskin dari Baitulmal, juga swasembada nyata, bukan sekedar klaim administratif.

Kesimpulannya, SPHP hannyalah solusi tambal sulam. Selama pangan dipandang komoditas dalam sistem kapitalisme, masalah harga beras tidak akan selesai. Solusi hakiki hanya terwujud, jika negara mengambil peran aktif sesuai syariat Islam.


Wallahu A'lam Bisshawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel